Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram Hindu adalah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah dengan ibukotanya Medang Kamulan. Sebelum pecah menjaqdi 2 bagian, Kerajaan Mataram dipimpin oleh raja-raja berikut ini. Diantara ketiga raja Mataram Hindu sebelum terpecah, yang paling terkenal adalah Raja Panagkaran.

Candi Borobudur

Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha terbesar didunia yang terletak di, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.

Museum Kereta Api, Ambarawa

Tempat pertama yang asyik untuk dikunjungi adalah Museum Kereta Api Ambarawa di Jl Stasiun Ambarawa No 1, Ambarawa.

Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, berketinggian 47 meter, dibangun pada abad 9. Letaknya berada 17 km arah timur Yogyakarta di tepi jalan raya menuju Solo.

Taman Wisata Guci Indah

Guci Indah adalah Objek wisata yang berada di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Memiliki luas 210 Ha, terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter. Dari Kota Slawi berjarak ± 30 km, sedangkan dari Kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan.

Lawang Sewu - Semarang

Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.

Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. 

Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu.seperti Kepulauan Seribu yang jumlah pulau yang sebenarnya tak sampai 1.000, karena tercatat hanya 342 buah bulau saja. Sebutan “Sewu” [Jawa: Seribu], merupakan penggambaran sedemikian banyaknya jumlah pintunya. Menurut guide lawang sewu, jumlah lubang pintunya terhitung sebanyak 429 buah, dengan daun pintu lebih dari 1.200 (sebagian pintu dengan 2 daun pintu, dan sebagian dengan menggunakan 4 daun pintu, yang terdiri dari 2 daun pintu jenis ayun [dengan engsel], ditambah 2 daun pintu lagi jenis sliding door/pintu geser).







Keraton Yogyakarta

Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kraton Yogyakarta merupakan pusat dari museum hidup kebudayaan Jawa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak hanya menjadi tempat tinggal raja dan keluarganya semata, Kraton juga menjadi kiblat perkembangan budaya Jawa, sekaligus penjaga nyala kebudayaan tersebut. Di tempat ini wisatawan dapat belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya Jawa terus hidup serta dilestarikan. Kraton Yogyakarta dibangun oleh Pangeran Mangkubumi pada tahun 1755, beberapa bulan setelah penandatanganan Perjanjian Giyanti. Dipilihnya Hutan Beringin sebagai tempat berdirinya kraton dikarenakan tanah tersebut diapit dua sungai sehingga dianggap baik dan terlindung dari kemungkinan banjir. Meski sudah berusia ratusan tahun dan sempat rusak akibat gempa besar pada tahun 1867, bangunan Kraton Yogyakarta tetap berdiri dengan kokoh dan terawat dengan baik.

Untuk menuju Keraton Jogja sangat mudah, karena letaknya persis di pusat kota Jogjakarta. Walaupun begitu, Petualang juga harus cekatan dan bisa menghafal rute yang bisa di lewati untuk menuju Keraton Jogja. Untuk Petualang yang melaju dari Semarang atau Wonosobo (kretek – langsung ke ring road barat) silakan melewati rute :  Ungaran- Ambarawa - Magelang – Jl magelang jogja – Terminal Jombor – Jl Diponegoro (Tugu Jogja belok kanan) – Jl Mangkubumi – Jl Malioboro – Jl Ahmad Yani – Jalan Senopati – Jl Brigjend Katamso – Jl Ibu Roswo – Jl William – Jl Kesatriyan – Keraton Jogja. Untuk yang dari Solo atau Klaten atau Kebumen juga hampir sama hanya berbeda cara rute masuk dalam kota saja. Tidak usah pusing, karena plang jalan di Jogjakarta sangat membantu menemukan Keraton Jogja.











Kotagede - Jogjakarta

Kotagede atau Kutagede adalah sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di Yogyakarta ada banyak sekali obyek wisata yang menarik, baik itu wisata alam, wisata belanja, ataupun yang lainnya. Jadi, apapun minat/hobi Anda, Anda pasti akan betah disana. Jika Anda menyukai arsitektur tua, Anda dapat berkunjung ke Kota Tua di Kotagede. Disana Anda dapat melihat banyak bangunan-bangunan tua yang bersejarah. Arah menuju ke Kotagede samasekali tidak membingungkan. Jika Anda datang dari arah bandara, Anda tinggal belok ke kiri (ke arah selatan) di pertigaan Janti, masuk ke ring road. Kemudian, saat Anda sampai di perempatan, anda harus berbelok ke kanan, keluar dari ring road. Ikutilah jalan tersebut, melewati JEC, dan Anda akan sampai di sebuah perempatan yang apabila Anda belok ke kanan, Anda akan sampai di kebun binatang Gembira Loka. Tapi tentunya, Anda tidak belok ke kanan, melainkan lurus terus, dan Anda akan sampai di Kotagede.

Saat memasuki daerah Kotagede, Anda akan merasakan suasana yang berbeda. Disana, Anda akan menemukan banyak bangunan tua, sehingga seakan-akan Anda telah masuk kedalam lorong waktu dan berada di tahun 1700 an. Jadi, tidak heran jika daerah ini disebut dengan Kota Tua. Di daerah Kotagede, ada sekitar 170 bangunan kuno yang dibangun antara tahun 1700 sampai dengan 1930 an. Dulunya, Kotagede merupakan ibukota kerajaan Mataram Islam yang berkuasa di hampir seluruh Pulau Jawa. Pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo, kerajaan Mataram Islam ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sayangnya, kerajaan ini kemudian mengalami konflik yang mengakibatkan perpecahan.